Berfikir
Induktif
Berfikir induktif merupakan salah satu dari
metode-metode penalaran. Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut Induksi. Dalam penalaran
Induktif ini ada 3 jenis penalaran Induktif yaitu Generalisai, Analogi, dan
Hubungan sebab akibat ataupun hubungan akibat–sebab.
Penalaran secara
induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang
lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan
pernyataan yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan.
2005) Induksi adalah
cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk
menentukan hukum yang umum (Kamus Umum Bahasa Indonesia, hal 444
W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006).
·
Generalisasi
Penalaran induktif
dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah
data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
·
Analogi
Penalaran induktif
dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan
kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
·
Paragraf
Hubungan Sebab Akibat
Paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai
· Paragraf Hubungan Akibat Sebab
Paragraf yang dimulai
dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk
diambil kesimpulan.
·
Paragraf
Sebab Akibat 1 Akibat 2
Dalam paragraf
hubungan sebab akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian
akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua.
Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.
(filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar
Harapan. 2005)
(Kamus
Umum Bahasa Indonesia, hal 444 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006).
lengkap banget infonya nice
BalasHapusdaging bacon