Berpikir
Deduktif
Berfikir deduktif merupakan salah satu dari
metode-metode penalaran. Berfikir Deduktif adalah suatu metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagian yang khusus Deduksi berasal
dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan
dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan
yang khusus dari yang umum. Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau
di ambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang
bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan
pola berpikir yang dinamakan silogismus.
Dalam deduktif telah diketahui kebenarannya secara umum,
kemudian bergerak menuju pengetahuan baru tentang kasus-kasus atau
gejala-gejala khusus atau individual. Jadi deduksi adalah proses berfikir yang
bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, toeri, keyakinan) menuju hal
khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal
yang khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.
Hal ini adalah suatu sistem
penyusunan fakta yang telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan
yang logis. Dalam penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan
yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu:
1. Dasar pemikiran utama
(premis mayor)
2. Dasar pemikiran kedua
(premis minor)
3. Kesimpulan
Contoh:
Premis mayor : Semua siswa SMP
kelas 7 wajib mengikuti kegiatan OSPEK.
Premis minor : Adi adalah
siswa kelas 7 SMP
Kesimpulan : Adi wajib mengikuti
kegiatan OSPEK
Contoh di atas merupakan bentuk penalaran deduktif. proses penalaran
itu berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, generalisasi sebagai pangkal tolak.
Kedua, penerapan atau perincian generalisasi melalui kasus tertentu. Ketiga,
kesimpulan deduktif yang berlaku bagi kasus khusus itu. Deduksi menggunakan
silogisme dan entimem.
Dapat disimpulkan secara lebih spesifik bahwa argumen
berpikir deduktif dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran konklusi dalam
argumen deduktif bergantung pada dua hal, yaitu kesahihan bentuk argumen
berdasarkan prinsip dan hukumnya; dan kebenaran isi premisnya berdasarkan
realitas. Sebuah argumen deduktif tetap dapat dikatakan benar berdasarkan
bentuknya, meskipun isinya tidak sesuai dengan realitas yang ada; atau isi
argumen deduktif benar menurut realitas meskipun secara bentuk ia tidak benar.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu
proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa
silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1
kesimpulan.
b. Entimen
Entimen adalah penalaran
deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya
dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
ijin share yah kak makasih
BalasHapusharga casing sosis