Rabu, 23 Oktober 2013

TULISAN "MERENUNG SEBENTAR"

By on 00.40
Merenung sebentar
·        Tulisan Teori Organisasi Umum
Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan tentang sedikit renungan yang mungkin akan berguna ketika kita tanpa sadar /sadar melakukan perbuatan maksiat yang berakibat gelisah ,sedih, putus asa , senang ,lupa daratan dll.
          Alkisah pada suatu hari ada seorang guru didatangi seorang lelaki yang gemar melakukan perbuatan maksiat.ia meminta nasehatkepada dirinya agar ia dapat menghentikan perbuatan maksiatnya. 
          Lelaki itu berkata”guru,aku ini seorang yang suka melakukan perbuatan maksiat,tolong berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya”. Setelah merenung sejenak,guru itu berkata,”jika kau mampu melaksanakan lima syarat yang kuajukan,maka aku tidak keberatan kau berbuat dosa”.
          Tentu saja dengan rasa ingin tahu yang besar lelaki itu bertanya” apa saja syarat syarat ini,guru?”
          Syarat pertama,jika kau melaksanakan perbuatan maksiat,maka janganlah kau memakan rizki Allah.
          Syarat  kedua,jika kau melaksanakan perbuatan maksiat,maka janganlah kau tinggal dibumi-Nya.
          Syarat ketiga,jika kau melaksanakan perbuatan maksiat,maka carilah tempat yang tersembunyi agar tidak terlihat oleh-Nya.
          Syarat keempat,jika malaikat maut hendak mencabut nyawamu,katakanlah kepadanya bahwa engkau belum mau mati sebelum bertaubat dan melakukan amal shaleh.
          Syarat yang terakhir adalah,bila malaikat zabaniyah hendak menggiringmu ke neraka dihari kiamat,janganlah kau bersedia ikut dengannya dan menjauhlah.

          Cukup….cukup,jangan kau teruskan lagi.aku tidak sanggup lagi mendengarkannya.aku berjanji mulai saat ini aku akan beristighfar dan bertaubat nasuha kepada Allah.dan setelah kejadian tersebut laki laki itu mulai menjalankan  ibadah dan semua perintah perintah Allah dengan baik dan khusyuk.

Senin, 21 Oktober 2013

Hubungan Motivasi, Komunikasi, Kepemimpinan, dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai.

By on 05.36
BAB I
PENDAHULUAN

Pada Bab I ini akan dijelaskan teori – teori kepemimpinan, komunikasi, motivasi, dan pengembangan karir :

TEORI KEPEMIMPINAN
===================
Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntun, bina, atau bimbing. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan hal yang berhubungan dengan proses menggerakan, memberikan tuntunan, membina, membimbing, menunjukkan jalan, memberi contoh keteladanan, mengambil resiko, mempengaruhi dan menyakinkan orang lain.
Menurut  William G. Scott pada tahun 1962, beliau pernah berbicara mengenai arti kepemimpinan yaitu Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.” Dalam hal ini dimaksudkan bahwa kepemimpinan selalu menyangkut dalam hal mempengaruhi orang lain demi tercapainya suatu tujuan yang baik. Seorang pemimpin dituntut memiliki tanggung jawab yang besar dan mampu menunjukkan jalan yang baik atau benar, namun dapat pula dituntut untuk mengepalai suatu pekerjaan  atau kegiatan.
Sementara mendefinisikan kepemimpinan adalah penting untuk memahami bahwa seorang pemimpin adalah seseorang yang secara efektif dapat berkomunikasi dengan pengikutnya. Salah satu definisi kepemimpinan mendefinisikan pemimpin sebagai pemimpin alam. Pemimpin alam ini disebut karismatik pemimpin. Karismatik pemimpin yang memiliki potensi untuk membawa perubahan radikal dalam masyarakat. Pemimpin perlu terus memantau lingkungan. Mereka tidak hanya dapat bertindak secara lokal tetapi mereka harus memiliki pandangan yang lebih luas.

TEORI KOMUNIKASI
===================
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya komunikasi yang baik dan terarah maka akan tercapai sebuah kesuksesan entah itu dalam hal pekerjaan maupun pergaulan.
Menurut seorang ahli bernama Effendy tahun 2000, beliau pernah berbicaraa mengenai arti komunikasi yaitu “Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.” Dengan adanya komunikasi, segala hal informasi dapat disampaikan secara langsung dan cepat. Tidak ada orang yang dapat eksis atau terkenal tanpa adanya komunikasi. Oleh sebab itu komunikasi amat sangat dibutuhkan terutama dalam bidang pekerjaan.

TEORI MOTIVASI
Motivasi dibutuhkan oleh setiap orang agar orang tersebut terpanggil dan bersemangat untuk melakukan kegiatan yang akan dia lakukan.
Menurut  seorang ahli bernama Mangkunegara pada tahun 2005, beliau mengemukakan pendapatnya tentang arti motivasi yaitu “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”. 
                                         
TEORI PENGEMBANGAN KARIR
===========================
Pengembangan karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada saat dibutuhkan organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi tertentu. Menurut seorang ahli bernama Veithzal Rivai pada tahun 2009, beliau mengemukakan arti dari karir tersebut yaitu ,“Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya”. Beliau juga mengemukakan pengertian dari keseluruhan arti pengembangan karir dari sudut pandangnya sendiri, yaitu “Pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka memcapai karir yang di inginkan”.

BAB II
ISI
HARAPAN

Hubungan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai
==========================================
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki persyaratan yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sifat, sikap atau perilaku, dan kemampuan.

-  SIFAT
Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin pada umumnya ialah bijaksana, cerdas, rasional, tegas, adil, kritis, jujur, sabar, bertanggung jawab dan sebagainya.

   Sikap/Perilaku               
Disamping itu, pemimpin yang baik perlu juga menentukan/memilih sikap atau perilaku yang sesuai dengan keadaan, tetapi memiliki sikap yang tersirat dalam butir-butir Pancasila, yang harus dibina. Berikut ini kita pelajari hasil penyusunan dua pakar, yaitu Robert Tannenbaum dan Warren H.Schmidt berupa satu model rangkaian perilaku kepemimpinan, yang dapat membantu kita dalam menentukan sikap/perilaku tertentu yang sesuai dengan keadaan. Keadaan tersebut mengacu pada kadar kemampuan pemimpin dan kemampuan orang yang dipimpin untuk bekerjasama.
Dalam hal ini kepemimpinan memiliki hubungan yang erat dengan kinerja karyawan. Kinerja karyawan tidak hanya dilihat dari skill saja namun juga dilihat dari cara seseorang itu memipin dan mempengaruhi kawan sepekerjaannya untuk mencapai tujuan yang menguntungkan perusahaannya. Seorang pemimpin harus mampu berkontribusi terhadap prediksi adanya pemberdayaan pada bawahan. Dalam hal ini pemimpin perusahaan juga dituntut untuk memotivasi bawahannya agar mereka mempertahankan prestasinya dalam dunia kerja dan terus bias menghasilkan hasil kinerja yang efektif.

Berikut ini terdapat aspek-aspek antara hubungan kepemimpinan dan kinerja karyawan :
  1.    Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Kualitas kerja diukur dengan indikator ketepatan, ketelitian, keterampilan dan keberhasilan kerja. Kualitas kerja meliputi ketepatan, ketelitian, kerapihan dan kebersihan hasil pekerjaan.
   2.    Kuantitas kerja yaitu banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat terselesaikan. Kuantitas kerja meliputi output, serta perlu diperhatikan pula tidak hanya output yang rutin saja, tetapi juga seberapa cepat dia dapat menyelesaikan pekerjaan yang ekstra.
   3.    Dapat tidaknya diandalkan termasuk dalam hal ini yaitu mengikuti instruksi, inisiatif, rajin, serta sikap hati-hati.
   4.    Sikap, yaitu sikap terhadap pegawai perusahaan dan pekerjaan serta kerjasama.

    Hubungan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai
=========================================
Komunikasi merupakan hal yang paling penting dan harus terjadi antara atasan dan bawahan maupun sesama karyawan suatu perusahaan. Komunikasi yang baik dan efektif dapat membuat kinerja karyawannya menjadi lebih baik, karena pada dasarnya sebagai sumber daya manusia yang membutuhkan sesuatu untuk dapat memacu keinginan mereka untuk dapat bekerja dengan giat sehingga mereka mampu meningkatkan kreativitas dan semangat kerja sesuai dengan batas kemampuan masing – masing.
   
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1    1.Menimbulkan rasa kesetiakawanan dalam loyalitas antar pegawai.
2.Meningkatkan semangat kerja para pegawai.
3.Meningkatkan moral dan disiplin para pegawai.
4.Semua jajaran pimpinan dapat mengetaui keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga akan berlangsung pengendalian operasional yang efisien.
5.Semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pimpinan organisasi.
6 .Semua informasi yang dibutuhkan pegawai dapat dengan cepat dan tepat diperoleh.

 Hubungan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai
=======================================
Motivasi kerja karyawan amat sangat dibutuhkan untuk suatu pekerjaan, karena pada dasarnya manusia mudah dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Dasar acuan penulis disini adalah teori Abraham H Maslow sebab manusia pada umumnya akan merasa tercukupi kebutuhannya jika kebutuhan fisiknya tercukupi (pangan, air, perumahan dan tidur), sehingga kebutuhan-kebutuhan yang lainnya akan lebih termotivasi untuk dicapai (keamanan/keselamatan, penerimaan penghargaan, dan aktualisasi diri). Manusia tidak mungkin langsung, mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tanpa melalui kebutuhan dasar (kebutuhan fisik). Pentingnya motivasi dalam organisasi sehingga menyebabkan seseorang akan bekerja jika ada motif karena tanpa motif , orang tidak akan berbuat sesuatu. Motif dapat timbul dari dalam karena adanya kebutuhan dasar manusia yang bersifat universal tetapi tidak dapat pula dirangsang. Rangsangan dari luar dapat berbentuk fisik atau non fisik yang disebut dengan motivasi sedangakan bendanya dinamakan motivator.
Dari beberapa penelitian disebutkan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan dalam penelitian ini juga menyatakan bahwa motivasi merupakan factor dominan yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hubungan anatara motivasi dan kinerja karyawan yaitu semakin tinggi motivasi karyawan dalam bekerja maka kinerja yang dihasilkan juga semakin efektif dan kompeten di dalam bidangnya. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga keterampilan para karyawan dapat dipelihara. Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten haruas diperhatikan.

Berikut ini terdapat 7 prinsip yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan motivasi kepada para bawahannya berupa : 
     1.    Upah atau Gaji yang layak .
     2.    Pemberian insentif 
     3.    Memperhatikan rasa harga diri 
     4.    Memenuhi kebutuhan rohani 
     5.    Memenuhi kebutuhan berpartisipasi 
     6.    Menempatkan pegawai pada tempat yang tepat 
     7.    Menimbulkan rada aman dimasa depan 
     
    Hubungan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai
    ==================================================
Diantara sekian banyak komponen, pengembangan karir adalah program adalah kegiatan yang harus dilaksanakan secara konsisten sebagai pusat penilaian karyawan. Pengembangan karir yang dapat dilakukan seperti lokakarya pengembangan kariri, buku catatan karir, system penempatan kerja, inventori kemampuan atau keterampilan, jenjang dan jalur karir, sumber karir dan kain sebagainya.
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk pengembangan karir terhadap kinerja karyawan :
      1.    Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan menekankan pada penekanan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan pelatihan lebih menekankan pada peningkatan keterampilan teknik pelaksanaan karyawan. Pelatihan (training) yang diberikan kepada karyawan operasional, sedangkan pendidikan (education) diberikan kepada karyawan manajerial.

       2.    Mutasi
Mutasi atau yang dikenal dengan mutasi personal diartikan sebagai perubahan posisi/jabatan/pekerjaantempat kerja dari seorang tenaga kerja yang dilakukan baik secara vertikal maupun horizontal. Mutasi secara vertical mengandung arti bahwa tenaga kerja yang bersangkutan dipindahkan pada posisi/jabatan/pekerjaan yang lebih tinggi dari sebelumnya, yang biasanya diikuti dengan perubahan, dari wewenang dan tanggung jawabnya, status, kekuasaan, dan pendapat baik ke tinggi yang lebih tinggi maupun tingkat yang lebih rendah. Sedangakan mutasi horizontal mengandung arti terjadinya perubahan posisi/jabatan/pekerjaan/tempat namun masih dalam level/tingkat yang sama, (yang berubah hanyalah bidang tugas atau areal tempat tugasnya) yang di ikuti dengan perubahan tingkat wewenang dan tanggung jawabnya, status, kekuasaan dan pendapatannya.
      
     BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN :
Dari keterangan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan, komunikasi, dan pengembangan karir sangat berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan dikarena masing-masing memiliki point-point peranan penting. Seperti halnya kepemimpinan, karyawan membutuhkan pemimpin yang adil dan bijaksana agar kinerja si karyawan dapat dinilai secara kompeten dan efisien. Kemudian komunikasi, komunikasi yang komunikatif dibutuhkan agar antar atasan dan bawahan agar tercipta kerjasama yang baik. Kemudian motivasi, motivasi amat sangat dibutuhkan pada setiap karyawan agar bagi mereka yang telah berprestasi dapat meningkatkan lagi prestasi dalam bidangnya. Dan pengembangan karir, pengembangan karir dibutuhkan sebagai reward terhadap kinerja-kinerja karyawan yang kompeten di bidangnya.

SARAN :
Pemimpin seharusnya lebih memperbanyak lagi melakukan kegiatan untuk meningkatkan motivasi-motivasi kerja terhadap karyawannya seperti melakukan tambahan training, memberikan reward bagi yang berprestasi, melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan, dan melakukan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.

SUMBER :  http://aprianeko.blogspot.com/2012/11/hubungan-kepemimpinan-komunikasi_10.html , http://megasuryono.blogspot.com/2012/04/